Saidobonews.com, Bula : Dalam rangka pelaksanaan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Pemkab Seram Bagian Timur (SBT) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB) menggaet keterlibatan semua stakeholder.
Stakeholder yang bakal terlibat meliputi berbagai pihak, diantaranya BUMN, BUMD, Swasta, LSM, Ormas, Mahasiswa dan unsur pers. Masing-masing pihak akan ditagih partisipasi sesuai tugas dan perannya masing-masing.
“Jadi intinya dalam hal ini kita ingin mencari orang tua asuh. Program Genting ini menyasar keluarga berisiko stunting, tapi mereka yang katagori keluarga miskin,” jelas Plt Kepala DPPKB kabupaten setempat, Ismail Suwakul kepada awak media di Bula, Jum’at (31/2/2025).
Dikatakan, pelaksanaan program Genting mencakup empat aspek, antara lain Nutrisi, Non Nutrisi, Akses Air Bersih dan Edukasi. Kesemuanya diarahkan dalam rangka mencegah terjadinya stunting pada keluarga yang terindikasi berisiko stunting, katagori keluarga miskin.
Dia menjelaskan, aspek nutrisi meliputi upaya perbaikan asupan gizi, dengan pemberian makan sehat dan bergizi yang seimbang. Pada aspek ini orang tua asuh dapat berkontribusi dengan membantu memenuhi makanan sehat bergizi yang jika dirupiahkan menjadi Rp 15 ribu per hari.
Selanjutnya aspek non nutrisi, meliputi perbaikan kelengkapan dan fasilitas, diantaranya perumahan, tempat permandian dan tempat buang hajat (buang air). Orang tua asuh yang berkontribusi pada aspek ini dapat menyokong pendanaan yang diperlukan untuk membangun kelengkapan dimaksud.
Begitu pula aspek Air Bersih. Pada aspek ini orang tua asuh dapat berkontribusi membantu pembiayaan untuk penyediaan fasilitas air bersih, seperti membantu pengadaan pipa dan peralatan lainnya.
Sedangkan aspek edukasi meliputi upaya penyuluhan, peningkatan pengetahuan dan wawasan mengenai pola hidup bersih dan sehat. Upaya ini dilakukan melalui kampanye di media massa, brosur atau bahkan penyuluhan tatap muka.
Lebih jauh Suwakul menjelaskan, program Genting merupakan program yang pertama kali diluncurkan pasca BKKBN resmi menjadi Kementrian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Untuk memantapkan pelaksanaan program tersebut di kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa ini, Jum’at kemarin (31/1//2025) digelar sosialisasi di ruang rapat Bappeda dan Litbang kabupaten setempat. (SN-01)