Saidobonews.com, Bula-KS (10) bocah penderita gizi buruk asal Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Maluku, mendapat perawatan medis di RSUD Bula. Sehari dirawat, langsung dikunjungi pengurus TP PKK kabupaten setempat.
Kunjungan Pokja 4 TP PKK dibawah koordinir Rahmi Rumata pada Jum’at pagi (22/8/2025), selain untuk menyaksikan kondisi pasien, juga turut memberikan semangat agar bocah penderita gizi buruk ini tetap kuat secara mental dalam melewati fase penyembuhan.
Kepada wartawan, Rumata mengungkapkan kunjungan ini diawali terlebih dahulu dengan koordinasi pengurus bersama Ketua TP PKK Ny Ika Alkatiri. Hasilnya, istri Bupati Fachri Alkatiri itu memerintahkan agar pengurus bergerak cepat menyambangi RSUD dan memastikan kondisi pasien.
“Atas perintah ibu ketua, pagi hari ini kami Pokja 4 TP PKK berkunjung ke sini untuk menyaksikan kondisi anak kita yang saat ini mendapat perawatan medis. Tentu kami juga berbincang dengan Pak Direktur RSUD mengenai perkembangannya, selanjutnya kembali kami laporkan kepada ibu Ketua,” terang Rumata.
Rumata dan pengurus pada kesempatan itu juga menyempatkan diri memberikan santunan berupa uang tunai dan susu yang diterima langsung orang tua pasien. Kendati tidak seberapa, namun Rumata berharap santunan itu bisa sedikit membantu meringankan beban yang dialami orang tua pasien.
Melihat perhatian dan rasa peduli dari ibu-ibu pengurus PKK ini, Zakaria Sumatan, ayah pasien tak sanggup menyembunyikan perasaan harunya. Dia terharu, lantaran begitu hangatnya perhatian yang diberikan para kaum ibu ini saat menjenguk anaknya itu.
Dihadapan mereka semua, Zakaria mengucapkan rasa syukurnya yang dalam dan ucapan terima kasih kepada pengurus PKK, Bupati, Kapolres, Danramil Bula, Kejaksaan dan semua pihak yang sudah berkenaan membantu keluarganya tersebut.
“Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bapak Bupati, ibu-ibu semua, Pak Kapolres, Pak Danramil, Pak Kajari dan semua pihak yang sudah membantu kami,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Bula, Deny Suryana membeberkan sampai dengan hari kedua ini, kondisi penyembuhan bocah tersebut sangat mengalami kemajuan.
Diakuinya untuk sementara petugas medis yang menangani penyembuhan bocah ini masih fokus pada sepsis atau komplikasi infeksi yang mengancam keselamatan jiwa bocah tersebut. (SN-01).